Sabtu, 31 Oktober 2015

duri

mencintaimu,
sama saja seperti aku menggenggam mawar
aku genggam erat si tangkai,
tanganku akan terluka
bahkan berdarah-darah
ku longgarkan genggamanku,
bisa saja kau terjatuh
pada genggaman yang lain
ingin aku genggam kelopakmu,
namun itu sama saja aku melukaimu,
kini, aku tau jawabannya
cukuplah untukku meletakkanmu dalam pot
ku siram kau setiap harinya
dan aku pandang kau seutuhnya cinta ku
setiap kali aku merindukan mu
hingga suatu hari,
akan ada seseorang yang mencurimu dariku
yang mampu memotong duri pada tangkaimu
dan sanggup menggenggammu
selamanya..

masih sama

ku masih mencintaimu diam diam
bahkan hingga detik ini
sakit memang..
tapi akan lebih sakit jika aku mengungkapkannya
lalu kau diam diam membenciku ku
lebih baik seperti ini
menatap punggung mu dari jauh
melihat kebahagiaan mu bersamanya
tak perlu kau memutar badanmu
aku tak apa, sungguh
aku kuat
karena cinta ini
sayang, sepertinya kamu bahagia
setelah selama ini aku tak pernah melihat mu sebahagia itu
kau merasa bebas, bukan?
aku pun turut berbahagia
walau sesekali, timbul dalam benakku
ingin aku melompat
kedalam pelukan relung hatimu
dan menetapkan namaku disana
tapi aku tak ingin sejahat itu
biarlah..
langit selalu mengingatkan ku kepadamu
disetiap senja yang tak pernah kulupa
saat kau mengecup keningku
dan kau berkata,
aku akan selalu ada untuk mu
dan menjagamu, wanitaku
ya, aku wanita, tapi dia juga..
sayangnya aku tak seberuntung wanita disana
yang saat ini berada dalam genggaman erat mu
genggaman itu, yang dulu hanya untukku
erat, seolah tak ingin melepaskan ku
dan kini telah lebih erat untukmu
wanita yang saat ini berada di genggaman pria ku

PERGIMU ITU MATIKU

karya: Zarry Hendrik

berat mengubah sikap
sebab demi tuhan rasa ini masih sama
memandang wajahmu aku tak sudi
oh jangan sampai dihadapanmu aku meneteskan air mata
mengertilah
aku lelaki yang benci menangis
mengertilah
telah semampunya aku tak ingin melihatmu lagi
sementara waktu telah menyeretku jauh dari ragamu
aku masih saja benci menjadi aku
yang berharap kembali di detik-detik itu
dipelukanmu
betapa pesta yang sia-sia,
ria yang percuma
pada tiap esok yang kupunya hanya akan ada satu tanya
kau dimana?
sesungguhnya aku ingin sekali lagi berkata, ya
namun tiada pintamu datang kepadaku
mungkin aku hanya terlalu sering berfikir tentang suatu hari
yang tidak akan pernah datang
tidak seharusnya kita menyesaatkan ini semua
aku masih menyesali itu
ada rasa rindu kepada aku yang dulu
aku yang tak kenal kau
sebab dari kehilanganmu, aku menemukan persamaan
antara udara dan bebutiran
aku telah hancur
tubuhku mengurus
jiwaku mengurasku
telah kujadikan kakiku selingan kapas
supaya aku tak dapat lagi memahami langkahku
tetapi aku tidak dapat melambatkan dunia
sekarang bantulah semua orang,
supaya membenciku
kau tidak sendiri
aku telah menjadi orang lain
aku yang dulu
yang kau cintai itu sudah tiada
jurang telah memanggil seluruh aku yang tanpa kau

TIDAK DICINTAIMU

karya : Zarry Hendrik


karena aku sudah terlanjur mencintaimu
seperti rahim yang tak mungkin menelan lagi anak nya
sekalipun laba-laba telah membangun sarangnya dalam hatimu
sesungguhnya aku tidak ingin keluar
atau, biarlah didalamnya aku disekap
dengan nafas yang terengah-engah
teriring isak yang tersandung-sandung di tenggorokan
inilah aku yang betaoa ingin membangkitkan mu yang tergeletak
mungkin ini garis terberat aku mencintaimu
ada baiknya aku memohon ampun
mengakui kelemahan
menjunjung tinggi belas kasihan
dan tak lupa berterimakasih
aku tidak ingin hanya sekedar ada
tetapi siap dan lagi bisa
bila lengah mata melihat,
atau lelah hendak memikul
ketahuilah langkahku tetaplah engkau
aku ingin terlempar untuk membentur bola matamu
lalu menggelinding diatas setiap esokmu
bagiku,wajah yang dipukul telak masih lebih ringan
dari pada tidak dipeluk kamu disaat-saat seperti ini
karena tidak dicintaimu adalah sesuatu yang baru
yang membuatku merasa asing
diantara segala hati yang membuka pintunya
didalam tubuhku,
didalam hidupku,
kaulah darahku
alasan degup jantungku
kini aku merasa bahwa hatimu telah menelanku hidup-hidup
ataukah aku melantur?
tidak,
aku hanya takut menjadi bangkai didalam hatimu
itu saja..